Selasa, 11 November 2008

uraian Geografi

Air tanah

Definisi

Airtanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah dalam batuan yang permeabel. Periode penyimpanannya dapat berbeda waktunya bergantung dari kondisi geologinya (beberapa minggu - tahun). Pergerakan air tanah dapat muncul ke permukaan, dengan manifestasinya sebagai mata air (spring) atau sungai (river) dan terletak pada zona jenuh air.

Asal airtanah :

1. Dari permukaan tanah, misalkan hujan, sungai, danau.

2. Dari dalam bumi sendiri diamana air tersebut terjadi bersama-sama dengan batuannya, misalkan pada waktu terjadinya batuan endapan terdapat air yang terjebak oleh batuan endapan tersebut .

Karakteristik

Air tanah dapat dibedakan atas air tanah yang tertekan dan yang tidak tertekan. Yang tertekan disebut juga air artisis, yakni air pada lapisan pembawa yang terapit oleh dua lapisan kedap.Jika orang membor tanah dan menjumpai air tertekan, permukaan air itu bahkan dapat menyembur keluar.

Yang dimaksud dengan air tanah yang tak tertekan atau air tanah bebas, ialah air tanah yang tidak terapit oleh lapisan penyekap. Inilah air tanah yang biasanya kita jumpai jika kita membuat sumur gali. Batas atas air tanah bebas disebut muka air tanah, yang sekaligus juga merupakan batas lajur jenuh.Menurut tempatnya, air tanah bebas dapat dijumpai pada kedalaman yang berbeda-beda.Di daratan, kedalaman air tanah itu mungkin hanya 2 -3 meter, atau, di tempat tertentu, bahkan kurang dari itu, sehingga air muncul kepermukaan.Ditempat seperti itu tanah menjadi bencoh. sebaliknya di daerah pegunungan kedalaman air tanah bebas dapat mencapai puluhan meter.

Manfaat

Air tanah digunakan untuk kebutuhan air minum, kebutuhan rumah tangga, kebutuhan industry, pariwisata, dll

peta konsep


FOTO


















Pada musim kemarau, ketersediaan air bersih di sejumlah wilayah di Jawa barat sudah terbatas, bahkan di beberapa tempat sudah sulit mendapatkan air bersih. Tak terkecuali di desa genteng , kecamatan Sumedang, kekeringan kali ini diperkirakan makin meningkat. Luas daerah yang kekeringan dan kekurangan air bersih bisa lebih parah, karena berkurangnya daerah-daerah resapan yang merupakan tandon air.
Berkurangnya daerah resapan di kawasan perkotaan, termasuk daerah pinggiran akibat kebijakan pembangunan yang tidak terkendali dan mengabaikan aspek lingkungan.
Seperti halnya berita-berita di koran tahun 2006 yang mengatakan bahwa pada tahun 2007 Bandung akan mengalami krisis air, ya memang demikianlah adanya. Terbukti. Bahwa air tanah dari sumur dalam sekarang hanya dapat diperoleh dari kedalaman lebih 100 meter. Sementara air permukaan kualitasnya tidak begitu baik. padahal butuh waktu 500 sampai dengan 600 tahun untuk mengisi kembali air tanah tersebut dari resapan ke tempat yang lebih dalam secara alami. Saya pikir apa salahnya penggunaan air permukaan juga dioptimalkan. Misalnya air dari sungai, atau sumber air lainnya. Ya memang terpaksa pakai filter. Terus sungainya juga jangan dikotorin dong. Di tempat-tempat cekungan, lembah-lembah di perbukitan kalau bisa dibuat embung, atau danau-danau buatan untuk menampung air.
Nah, di kawasan ini beruntung dan tidak akan mengalami krisis air bersih karena memiliki daerah resapan air yang bagus dan letaknya pula yang berada di puncak bukit tepatnya di desa genteng. Pemerintah membuat bak sumur atau sumber air dari tanah. Untuk perairan disana. Wah, enak ya disana kita bisa meminum langsung


jawaban UTS

Kode soal 010


Apkah hakikat media dalam pembelajaran?
Jawab
: Hakikat media dalam komponen pembelajaran sangat penting bahkan sejajar dengan metode pembelajaran, karena metode yang digunakan dalam proses pembelajaran biasanya akan menuntut media apa yang dapat diintegrasikan dan diadaptasikan dalam kondisi yang dihadapi. Jika kembali kepada predigma pembelajaran sebagai suatu proses transaksional dalam menyampaikan pengetahuan, ketrampilan dan psikomotor, maka posisimedia jika diilustrasikan dan disejajarkan dengan proses komunikasi yang terjadi, maka berikut ini adalah gambar yang menunjukan posisi dari media dalm suatu proses yang bisa dakatakan sebagai proses komunikasi maupun proses pembelajaran.(1) Pengolahan informasi,(2) tingkat penyampaian informasi,(3) tingkat penerimaan informasi,(4) tingkat pengolahan informasi, (5) tingkat respon dari peserta didik, (6) tingkat diagnose dari pengajar, (7) tingkat penilaian dan (8) tingkat penyampaian hasil.
Terjadinya pengalaman belajar yang bermakna tidak terlepas dari peran media terutama dari kedudukan dan fungsinya. Secara umum media mempunyai kegunaan :
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra
Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dangan sumber belajar
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya
Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama
Kontribusi dalam media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (1985:24) yaitu :
Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
Pembelajaran dapat lebih menarik
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menetapkan teori belajar
Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
Sikap positif sisa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
Peran guru berubah kearah yang positif
Peranan media dalam proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai:
Alat umtuk memperjelas bahan pengajaran pada saat guru menyampaikan pembelajaran. Dalam hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan pengajaran
Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa
Sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik secara individual maupun kelompok.


Bagaimana mendesain media pembelajaran agar proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan bagi warga belajar?
Jawab
: Bila kita akan merancang media pembelajaran, seharusnya melaliu tiga tahapan, yaitu :Pembatasan (define) yaitu menyangkut rumusan tujuan atau kompetensi, rancangan media yang akn dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam peramncangan media yang menyangkut kompetensi, materi, dana, derta aspek perancangan lainnya.
Pengembangan (develop) dalam tahap ini sudah dimulai proses pembuatan media pembelajaran ya ng akan dikembangkan, sesua denga tahap pertama.
Evaluasi (eveluation) yaitu tahp akhir untuk menilai media yang sidah dibuat, setelah melalui tahap uju coba, revisi dan kajian dengan pihak lain.


Apakah yang dimaksud naskah media? dan bagaimana cara membuatnya ?
Jawab :
Naskah dalam perencanaan program media dapat diartikan sebagai pedoman tertulis yang birisi informasi dalam bentuk visual, grafis dan audio sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu, sesuai dengan tujuan dan kompetensi tertentu. Secara sederhana naskah juga dapat berupa gambran umum media atau outlini media yang akan dibuat. Naskah perlu dibuat hal ini perlu dilakukan karena media pembelajaran yang mengandung isi materi dan tujuan yang diharapkan tercapai, melalui naskah inilah tujuan dan materi tersebut dituangkan dengan kemasan sesuai dengan jenis media, sehingga media yang dibuat benar-banar akan memiliki kesesuain dengan tujuan.
Dapat dipastikan setiap bahwa setiap media apapun yang akan dibuat membutuhkan naskah dan perlu dibuat naskahnya, karena fugsi dari naskah adalah pedoman bagi pengguna terutama pembuat media. Dilihat dari formatnya naskah memiliki bermacam-macam jenis, tiap jenis memiliki bentuk yang berbeda. Namun demikian dilihat dari fungsinya sama, yaitusebagai penuntun dalam memproduksi media, unsure-unsur audio, teks dn visual yang harus ditanpilkan dalam media beserta urutannya dengan jelas tertera dalam naskah.
Pembuatan naskah media diawali dengan ide atau gagasan. Menghasilkan media yang bagus diperlukan kreativitas dan ide yang cemerlang. Dengan demikian diperlukan pemikiran kira-kira seperti apa yang menarik namun tetap memiliki substansi materi yang jelas.
Tahap kedua dalam pengembangan naskah adalah mengumpulkan data dan informasi untuk membuat, melengkapi dan memperkaya naskah tersebut. Mengumpulkan bahan ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji literature, melakukan survey sederhana atau juga terlebih dahulu dilakukan penelitian secara mendalam
Tahap ketiga adalah membuat synopsis dan tratmen. Sinopsis secara singkat dapat diartikan sebagai ringkasan program atau cerita. Sinipsis ini diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok materi yang akan digrarap. Tujuan utamanya adalah mempermudah pemesan menangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin di capai dan menentukan persetujuannya. Dalam istilah yang lebih sederhana synopsis dapat diartikan sebagai ringkasan cerita. Konsep synopsis juga sering digunakan untuk kegiatan seni yang lain, misalnya dongeng, cerita bersambung, komik, pementasan teater, novel, media udio, media slide dan sebagainya. Pada dasarnya konsep sinopsis untuk film/video hamper sama dengan istilah sinopsis untuk yang lainnya. Dalam penulisannya, tidak diuraikan dengan kalimat yang panjang tetapi cukup beberapa kalimat saja, namun tercakup didalamnya : tema, event dan alur yang dikemas dengan kalimat sederhana dan mudah dipahami.

Tuliskan format penyajian informasi dalam media audio
Jawab
: Media audio adalah bahan suara (audio) yang direkam dalam format fisik tertentu. Secara fisik jenis media yang tergolong sebagai media audio adalah kaset audio dan disk audio. Jenis media ini pada dasarnya dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan bunyi, suara serta bahasa. Dlam jurusan seni dan bahasa media audio dapat memberikan kontribusi yang positif jika diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Media audio merupakan media yang bersifat auditif, indera pendengaran lebih dominan digunakan ketika menggunakan media ini.
Artinya media ini hannya terbatas pada pengoptimalan media pendengaran saja. Meskipun terbatas dalam pengoptimalan panca indera, namun bukan berarti media ini memiliki manfaat sama sekali. Manfaat media audio dalam pengajaran menurut Sudjana an Rifa’I ‘ (2005;155) terutama dirasakan benar dalam melatih berbahasa asing, music literary, belajar jarak jauh, dan paket belajar atau modul untuk tujuan belajar mandiri.
Menurut Heinich, Molenda, & Russell (1990: 320) “tutorial (pembelajaran) audio” adalah pendekatan teknologis biasa yang mempunyai kualitas yang sama dengan seperti unit modul, mempersyaratkan partisipasi aktif dari siswa dan memberikan umpan balik serta koreksi yang cepat.” Pembelajaran dengan menggunakan media audio digunakan sebagai upaya untuk memperkenalkan variasi metode dengan menggunakan peralatan teknologis, misalnya radio interaktif , khususnya dalam belajar mandiri yang mengandalkan rekaman audio langsung dari tutor atau guru.
Karakteristik media audio umumnya berhubungan dengan segala kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Bila diklasifikasikan, kecakapan-kecakapan yang bisa dicapai antara lain:
Pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian
Mengikuti pengarahan
Digunakan untuk melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar
Perolehan arti dari suatu konteks
Memisahkan kata atau informasi yang relevan dan tidak relevan
Mengingat dan mengemukakan kembali idea atau bagian-bagian dari cerita yang mereka dengar
Media audio juga merupakan media yang sangat fleksibel, relative murah, praktis dan ringkas serta mudah dibawa (portable). Media ini dapat digunakan baik untuk kepentingan belajar kelompok (group lerning) maupun belajar individual. Dengan karakteristik yang dimilikinya, media audio sangat efektif untuk digunakan pada berbagai bidang studi bahasa, drama dan seni musik.


Unsur-unsur apa yang harus diperhatikan dalam pembuatan naskah yang menggunakan media audio?
Jawab
:
Untuk dapat membuat naskah audio yang baik, terlebih dahulu harus memahami unsure-unsur dalam media audio, sehingga unsure-unsur tersebut dapat dikombinasikan dalam bentuk naskah dengan baik. Unsur yang dimaksud adalah :
Naratif atau suara yang dihasilkan manusia, baik dalam bentuk sajian informasi ole narrator, dialog antar pemain ataupun monolog atau bicara sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah penggunaan bahasa. Bahasa yang digunakan pada program audio adalah bahasa percakapan, bahasa lisan dan bukan bahasa baku atau bahasa tulisan, dengan demikian gunakanlah kalimat tunggal, kalimat yang pendek- pendek , kalimat yang panjang atau kalimat majemuk sulit untuk dicerna oleh pendengar. Sedapat mungkin kita menyajikan informasi dengan kalimat sederhana namun mudah dicerna, hindari menggunakan kata asing yang orang tidak tahu artinya, kalaupun terpaksa harus menggunakannya, diperlukan informasi penjelasnya
Musik. Musik merupakan bagian penting dalam program audio setelah narasi. Musik memiliki fungsi untuk menimbulkan suasana yang mendorong siswa untuk memudahkan mencerna informasi. Selain itu musik juga menimbulkan ketertarikan siswa, mengurangi kebosanan. Informasi lebih bersifat ajakan persuasive maka diperlukan musik dengan bit yang cepat dan semangat. Juga sebaliknya jika pesan bertamu kesedihan dan musik yang ditampilkan dengan nada ceria maka akan menimbulkan kejanggalan. Dengan demikian diperlukan pemilihan musik yang sesuai.
Musik Tema : Musik yang menggambarkan watak atau situasi tertentu sesuai dengan program sajian. Musik tema dibuat secara khas, harus berbeda dengan musik yang sudah ada sehingga menjadi icon cirri khas dari sebuah program audio. Sehingga jika oaring lain di mnapun mendengar sebuah musik tema tertentu maka langsung dia tahu bahwa ada program tersebut.
Musik Transisi : Digunakan untuk menghubungkan dua adegan, durasi musik ini tidak terlalu panjang cukup 15 sampai 20 detik. Hal ini perlu diperhatikan karena pergantian adaegan tanpa disertai dengan musik transisi, membuat perpindahan menjadi kaku, tidak smooth.
Musik Jembatan ; Musik ini hamper mirip fungsinya dengan musik transisi. Terutama digunakan untuk menandai perpindahan antar adegan yang situasinya berbeda. Misalnya situasi di dalam ruangan, berpindah ke luar ruangan, sitasi masa sekarang kembali menceritakan situasi masa lalu dan sebagainya.
Musik latar belakang. Jenis musik ini disebut juga “background music” digunakan untuk memperkuat sebuah situasi musik tertentu. Musik ini mengiringi sajian utama misalnya dialog, drama, narrator. Karena sifatnya pelengkap untuk menambah suasana lebih kondusif, maka perlu diatur intensitas volume musik latar belakang ini tidak terlalu domonan, jika di prosentasikan cukup dengan 35% dari 100% volume suara.
Peristilahan teknis. Membuat naskah audio diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah teknis, diantaranya “
ANNOUNCER (ANN) : Pihak yang memberi informasi tentang suatu acara akan disampaikan. Dapat juga dikatakan bahwa announcer berfungsi untuk membuka sebuah program audio.
NARRATOR (NAR) : Fungsinya hamper sama dengan fungsi announcer, namun kalau narrator menginformasikan sajian materi. Jadi narrator sudah berada di dalam program. Apa yang disampaikan oleh narrator sudah menjadi bagian dari isi program audio.
MUSIK : Musik perlu dituliskan di dalam naskah, yang menunjukan bahwapada adegan tersebut perlu disisipkan musik yang sesuai.
SOUND EFFECT (FX) : Adalah suara-suara yang terdapat dalam program audio untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu. Sound Effect dapat berupa suara alamiah, atau sengaja dibuat dengan manipulasi tertentu. Misalnya suara burung berkicau, suara gaduh, suara keramaian, suatu letusan, dan lain-lain.
FADE IN DAN FADE OUT ; Adalah symbol yang artinya bahwa pada adegan tersebut musik masuk secara perlahan (fade in) dan jika musik sedang berjalan maka hilangnya pun secara perlahan (fade out).
OFF MIKE : Situasi dimana suara yang ditimbulkan seolah-olah dari kejauhan. Untuk menimbulkan efek ini sumber suara harus menjauhi mike.
IN-UP-DOWN-UNDER-OUT : Simbol ini menjelaskan bahwa musik masuk secara perlahan (IN), kemudian naik (UP) setelah musik naik secara optimal maka diperlakukan untuk kembali turun secara cepat (DOWN), kemudian musik perlahan rendah dan terus bertahan rendah selama bebera menit (UNDER) sampai akhirnya musik perlahan hilang (OUT).


Apa yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media? Jelaskan !
Jawab :
Sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat menggunakan akronim kata ACTION, yaitu : Access, Cost, Technology , Interactivity , Organization, dan Novelty
Access, kemudahan akses menjadi pertimbangan utama dalam memilih media. Apakah yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh siswa? Misalnya, kita ingin menggunakan internet , perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah ada saluran koneksi ke internet? Akses juga menyangkutaspek kebijakan, misalnta apakah murid diizinkan untuk menggunakannya? Computer yang terhubung ke internet jangan hanya digunakan untuk sekolah-sekolah tapi juga guru dan yang lebih penting untuk murid karna murid harus memiliki akses.
Cost, biaya juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis media yang dapat dijadikan pilihan sepeti contohnya multimedia biasanya mahal namun, mahalnya biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaatnya. Semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun
Technology, jika kita tertarik pada suatu mdia kita perlu perhatikan apakah teknologi yang tersedia dan mudah dioperasikan. Katakanlah jika kita ingin menggunakan media audio visual dikelas, perlu kita pertimbangkan apakah ada listrik, voltase listrik cukup dan sesuai?
Interactivity, media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah. Setiap kegiatan pembelajaran yang dikembangkan tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi pembelajaran tersebut
Organization, pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi misalnya apakah pemimpin sekolah atau lembaganya mendukung?, bagaimana pengorganisasiannya/, apakah di sekolah mempunyai pusat sumber belajar?,
Novelty, kebaruan media yang anda pilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih terkini biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.


sebutkan kriteria pemilihan media !

jawab : Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.
1) Tujuan
Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK ) atau kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.
2) Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
3) Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.
4) Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ? Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata kita kekurangan waktu.
5) Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut/ apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.
6) Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
7) Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ? Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.


Jelaskan secara detail segala sesuatu tentang bulletinboard yang digunakan sebagai media pembelajarn !
jawab
: Chart, grafik, poster dan bulletin board termasuk media Display yang tidak diproyeksikan (non-projected media). Jenis media ini banyak dipergunakan karena harganya relatif murah dan tidak memerlukan listrik untuk menggunakannya.
Chart dapat dikatakan sebagai suatu bentuk presentasi berupa gambar grafis yang menginformasikan hubungan-hubungan, misalnya kronologis, jumlah dan hierarki. Ada beberapa macam chart misalnya: chart organisasi (organization chart), chart garis waktu (time line chart), chart klasifikasi (classification chart), chart aliran (flowchart), dan chart tabulasi (tabular chart).
Grafik hampir sama bentuk fisiknya dengan chart, akan tetapi grafik hanya menyajikan bentuk visual dan sejumlah angka-angka. Angka-angka tersebut diwakili oleh bentuk visual misalnya berupa garis, gambar orang, batang dan sebagainya. Macam-macam grafik antara lain: grafik batang (bar graphs), grafik gambar (pictorial graphs), grafik lingkaran atau pastel (circle graphs atau pie graphs), dan grafik gada (line graphs).
Poster bersifat persuasif yaitu menarik perhatian dengan menyatukan gambar, warna, tulisan dan kata-kata. Media ini banyak digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan khusus seperti peringatan jangan merokok, anjuran menjaga kebersihan lingkungan dan sebagainya.
Bulletin board adalah media display yang bersifat umum maksudnya adalah media yang berisi pesan untuk suatu populasi dan bukan untuk sekelompok orang saja. Bulletin board banyak dipergunakan untuk pengetahuan yang sederhana. Bulletin board dapat memotivasi siswa yaitu apabila dipergunakan untuk menempelkan karya siswa sehubungan dengan pekerjaan tertentu.
Perencanaan media sangat diperlukan seorang pembuat media agar apa yang dibuatnya sesuai dengan tujuan pengajaran dan kebutuhan siswa. Dalam merencanakan media kita dapat menggunakan kombinasi antara prosedur perencanaan yang terstruktur dan alur ide atau ekspresi yang bebas. Memulai suatu perencanaan dapat dengan cara memikirkan apa maksud membuat media tersebut, misalnya untuk memotivasi, memberi informasi atau mengajarkan sesuatu. Setelah itu barulah kita dapat mengembangkan tujuan pembuatan media. Selanjutnya kita menentukan siswa yang menjadi sasaran kita (audience). Terakhir kita buat outline untuk menentukan tata letak gambar, huruf dan atribut lainnya.
Dalam merencanakan elemen visual kita harus mempertimbangkan isi pelajaran. Ada tiga macam bentuk visual yaitu realistik, analogik dan organisasional. Dalam mengembangkan elemen verbal kita perlu mempertimbangkan bentuk huruf, jumlah bentuk huruf, huruf besar, warna huruf, ukuran huruf, jarak antarhuruf dan spasi (jarak antarbaris). Kita dapat juga menambah elemen-elemen yang menambah daya tarik seperti faktor kejutan, tekstur dan interaksi. Dalam memperkirakan akan seperti apa tampaknya media yang kita buat, maka kita harus memperhatikan kelurusan, bentuk visual, keseimbangan, gaya dan warna.

Terakhir kita perlu mengatur kedekatan visual, arah pandang audience (misal dari kiri ke kanan) dan konsistensi (misal: letak judul, gambar utama, narasi, dan lain-lain.)