Selasa, 11 November 2008

FOTO


















Pada musim kemarau, ketersediaan air bersih di sejumlah wilayah di Jawa barat sudah terbatas, bahkan di beberapa tempat sudah sulit mendapatkan air bersih. Tak terkecuali di desa genteng , kecamatan Sumedang, kekeringan kali ini diperkirakan makin meningkat. Luas daerah yang kekeringan dan kekurangan air bersih bisa lebih parah, karena berkurangnya daerah-daerah resapan yang merupakan tandon air.
Berkurangnya daerah resapan di kawasan perkotaan, termasuk daerah pinggiran akibat kebijakan pembangunan yang tidak terkendali dan mengabaikan aspek lingkungan.
Seperti halnya berita-berita di koran tahun 2006 yang mengatakan bahwa pada tahun 2007 Bandung akan mengalami krisis air, ya memang demikianlah adanya. Terbukti. Bahwa air tanah dari sumur dalam sekarang hanya dapat diperoleh dari kedalaman lebih 100 meter. Sementara air permukaan kualitasnya tidak begitu baik. padahal butuh waktu 500 sampai dengan 600 tahun untuk mengisi kembali air tanah tersebut dari resapan ke tempat yang lebih dalam secara alami. Saya pikir apa salahnya penggunaan air permukaan juga dioptimalkan. Misalnya air dari sungai, atau sumber air lainnya. Ya memang terpaksa pakai filter. Terus sungainya juga jangan dikotorin dong. Di tempat-tempat cekungan, lembah-lembah di perbukitan kalau bisa dibuat embung, atau danau-danau buatan untuk menampung air.
Nah, di kawasan ini beruntung dan tidak akan mengalami krisis air bersih karena memiliki daerah resapan air yang bagus dan letaknya pula yang berada di puncak bukit tepatnya di desa genteng. Pemerintah membuat bak sumur atau sumber air dari tanah. Untuk perairan disana. Wah, enak ya disana kita bisa meminum langsung


Tidak ada komentar: